I. JUUDUL
Perkembangbiakan
Tanaman Vegetatif Secara Alami
II. TUJUAN
Untuk
mengetahui perkembangbiakan tanaman vegetative secara alami
III. METODE
Pada
praktikum “Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif Secara Alami”, praktikan
hanya melakukan kegiatan presentasi/diskusi. Tanaman yang dibahas pada diskusi
topic ini adalah tanaman pisang, binahong, stroberi, melati air, kentang,
kersen, euphorbia, cocor bebek, dan lili paris. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya tentang cara perkembangbiakan vegetative
secara alami pada salah satu tanaman yang sudah ditentukan oleh asisten
praktikum.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangbiakan tanaman
dapat dilakukan secara generative dan vegetative.Reproduksi
seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang
berbeda.Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara
seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel,
bereproduksi secara aseksual.Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan
dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga
terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru
dengan sifat baru.
Handoyo (2011) mengatakan
perkembangbiakan
vegetatif merupakan perkembangbiakan yang tanpa didahului
adanya pertemuan/ peleburan sel kelamin. Oleh karena itu hasil perkembangbiakan
secara tak kawin sifatnya sama seperti induknya. Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan
menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun,
umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya.Perbanyakan
atau perkembangbiakan vegetative dapat dilakukan secara alami dan buatan.
Perbanyakan vegetative secara alami dapat dilakukan melalui tunas, umbi batang,
umbi lapis, stolon, rhizome, dan tunas adventif. Sedangkan perkembangbiakan
vegetative secara buatan dapat dilakukan dengan cara cangkok, stek, dan kultur
jaringan
Gustafsson dalam Bhojwani dan Bhatnagar (2009) membedakan reproduksi
vegetatif menjadi 3 tipe, yaitu : 1)
propagul terbentuk di luar
daerah bunga dan meskipun terdapat organ seksual yang fungsional.
Merekamenyebarkan dengan cara bulbils dan bulblets. Spesiesmungkin memiliki
organ seksual yang steril serta, tidak terjadi fertilisasi. 2) Propagul terbentuk diluar daerah pembungaan dan
organ seksualnya steril. 3) Propagul terbentuk di cabang
bunga baik disamping maupun di tempat bunga tumbuh. Tipe ini mirip seperti
tanaman bakau.
Pada praktikum “Perkembangbiakan Tanaman Secara
Vegetatif Secara Alami”, praktikan hanya melakukan kegiatan presentasi/diskusi.
Tanaman yang dibahas pada diskusi topic ini adalah tanaman pisang, binahong,
stroberi, melati air, kentang, kersen, euphorbia, cocor bebek, dan lili paris.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya tentang cara perkembangbiakan
vegetative secara alami pada salah satu tanaman yang sudah ditentukan oleh
asisten praktikum.
Tanaman pisang tumbuh di daerah tropic karena menyukai iklim panas dan memerlukan
sinar matahari penuh.Pisang merupakan tanaman yang berbuah hanya sekali,
kemudian mati. Tingginya antara 2-9 m, berakar serabut dengan batang bawah
tanah (bonggol) yag pendek. Dari mata tunas yang ada pada bonggol inilah bisa
tumbuh tanaman baru. Pisang mempunyai batang semu yang sebenarnya tersusun atas
tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah sehingga mencapai
ketebalan 20 -50 cm. daun yang paling muda terbentuk dibagian tengah tanaman,
keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progresif
membuka.
Pisang memiliki ciri khas pada batangnya berupa
batang semu.Batang semu merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara
rapat dan teratur.Percabangan tanaman ini bertipe simpodial, dengan meristem
ujung memanjang dan membentuk bunga dan buah.Sedangkan bagian bawah batang
menggembung berupa umbi yang disebut bonggol.Pucuk lateral ‘sucker’ muncul dari
kuncup pada bonggol selanjutnya tumbuh menjadi tunas.Perbanyakan tanaman pisang
secara konvensional menggunakan anakan atau sucker. Suyanti dan
Supriyadi (2010) mengungkapkan bahwa batang bawah tanaman ini memiliki mata
tunas kemudian tumbuh menjadi tunas anakan (sucker) yang dapat digunakan
sebagai bahan tanam selanjutnya.
Bibit tanaman pisang pada umumnya diperbanyak secara vegetatif, yaitu
dengan menggunanakan yang tumbuh dari bonggol induknya. Bibit tanaman pisang juga dapat diperoleh dari bonggol tanaman pisang yang dibelah-belah yang terdapat
pada bonggol tersebut. Bibit yang
diperoleh dari bonggol pisang yang dibelah-belah
itu dikenal dengan nama bibit bit, sedangkan bibit yang berupa anakan disebut
sucker atau tunas (Cahyono, 2010)
Klasifikasi Tanaman Pisang
menurut Imam dan Akhera (2011); Warintek (2011) :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiacal
Reproduksi vegetative
tanaman pisang dapat dilakukan secara alami dan buatan. Reproduksi vegetative
tanaman pisang secara alami melalui pembentukan tunas, sedangkan reproduksi
vegetative secara buatan dapat dilakukan melalui kultur jaringan. Namun, pada
presentasi kelompok 9 hanya focus membahas tentang reproduksi vegetative secara
alami yaitu melalui pembentukan tunas.
Bibit pisang berasal dari pemisahan anakanuntuk
langsung ditanam di kebun.Bahan yang paling baik digunakan adalah anakan
pedang(tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk seperti pedangdengan ujung runcing.
Bibit anakan setelah dipisahkan harus segera ditanam, jikaterlambat akan
meningkatkan serangan hama penggerekdan kematian di kebun. Apabila pada saat
tanamkekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akanlayu dan mati bagian
batangnya, tetapi bonggol yangtertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh
danmemulai pertumbuhan kembali membentuk bonggol barudi atas bonggol yang
lama.Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanamanakan dipotong 5 cm
diatas leher bonggol dan caramenanamnya ditimbun 5 cm dibawah permukaan tanah.
Jenis anakan pada tanaman pisang ada dua, yaitu
sword sucker (anakan berdaun pedang) dan water sucker (anakan berdaun lebar).
Sword Sucker adalah anakan dengan pangkal batang yang besar, memiliki model
daun yang menyempit dan meruncing, serta memiliki akar yang kuat.. Sedangkan
water sucker adalah anakan dengan daun yang lebar yang belum waktunya ukuran
daun tersebut lebar dan hal ini menjadi kekurangan dan perbedaan tersendiri
dengan sword sucker yang berdaun runcing. Water sucker memiliki akar yang
lemah. Anakan yang harus dipertahankan adalah sword sucker (anakan berdaun pedang)
karena anakan ini akan menghasilkan tandan yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan water sucker.
Menurut Beukema dan van der Zaag (1979), pertumbuhan
tanamankentang dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu (1) fase pertumbuhan
tunas(preemergence-emergence), (2) fase pertumbuhan brangkasan (haulm
growth),dan (3) fase pertumbuhan umbi (tuber growth).
Pada fase pertumbuhan tunas (preemergence),
tunas dapat tumbuh, baik di dalam ruangan penyimpanan maupun di lapangan,
dengan atau tanpa cahaya matahari. Moorby dan Milthorpe (1975) menyatakan bahwa
setelah umbi mengakhiri masa dormansi,
tunas mulai tumbuh. Laju pertumbuhan tunas bergantung pada suhu dan kelembaban.
Pada suhu tinggi tunas tumbuh lebih cepat sehingga tanaman tumbuh lebih awal di
atas permukaan tanah. Jika kondisi tanah kering, umbi kehilangan bobot sehingga
tunas tumbuh lebih lambat.
Umbi yang digunakan sebagai bibit adalah umbi yang
telah keluar tunas sepanjang 1 cm. Tunas apikal yang telah tumbuh lebih dari 3
cm biasanya dibuang sebelum umbi ditanam untuk menghilangkan dominansi apikal
dan memacu pertumbuhan tunas lateral agar pertumbuhan tanaman lebih seragam.
Pembuangan tunas apikal tidak berpengaruh terhadap luas daun dan bahan kering
tanaman, tetapi akan mempengaruhi saat munculnya tanaman di atas permukaan
tanah (Allen, 1978). Tunas apikal akan tumbuh lebih awal yang selanjutnya
diikuti oleh pertumbuhan tunas lateral.
Fase pertumbuhan brangkasan (haulm growth)
dimulai sejak daun pertama terbuka di atas permukaan tanah sampai tercapai
bobot kering maksimum. Sejak daun pertama terbuka, kegiatan fotosintesis
dimulai sehingga peran umbi induk sebagai pemasok karbohidrat dalam pertumbuhan
tanaman sedikit demi sedikit berkurang dan akhirnya tidak berfungsi sama
sekali.
Pada fase pertumbuhan umbi (tuber growth)
terjadi persaingan yang kuat antara umbi dengan bagian atas tanaman (shoot)
yang sama-sama tumbuh dan sama-sama berperan sebagai penerima (sink).Persaingan
itu berhenti setelah pertumbuhan brangkasan mencapai maksimum dan hanya umbi yang
berfungsi sebagai penerima, sedangkan brangkasan berubah menjadi sumber.
Umbi kentang adalah modifikasi dari batang dan merupakan organ
penyimpanan makanan, umbi memiliki dua ujung. Heel berhubungan dengan stolon
dan kutup berlawanannya disebut apical/distal/rose. Umbi memiliki mata tunas
umbi yang tersusun dalam lingkaran spiral pada permukaan umbi dan berpusat pada
ujung umbi (apikal). Jumlah mata umbi umumnya 2 – 14 tergantung ukuran umbi.
Mata tunas umbi terletak pada ketiak dari daun yang berbentuk seperti sisik
disebut alis (eyebrows). Tunas apikal memiliki dominansi sehingga akan secara
normal tumbuh lebih dulu, ketika tunas apikal dihilangkan, atau mati, tunas
yang lain akan terstimulasi untuk tumbuh.Satu mata tunas umbi dapat
menghasilkan satu atau lebih tanaman.
Klasifikasi Kentang menurut Samadi (1997)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Dalam proses pembentukan umbi berlangsung dua bagian
proses penting,yaitu pembentukan stolon dan pembentukan umbi dari stolon
tersebut. MenurutKumar dan Wareing (1972) dan Harris (1978), stolon adalah
perubahan bentukdari tunas batang yang biasanya ada di bawah permukaan tanah.
Stolon berbedadengan tunas batang karena ruasnya panjang, sisik daun kecil
dengan ujungmembengkok, sedikit mengandung klorofil, serta tumbuh lateral.
Faktor-faktoryang mendorong perkembangan stolon adalah tunas apikal, keadaan
gelap,lembab, dan hormon tumbuh, tetapi setek batang yang tidak mempunyai
tunasapikal dan hanya mempunyai sebuah mata tunas samping dan tanpa akar
ternyatajuga bisa membentuk stolon. Dengan akar justru tidak membentuk
stolon,melainkan membentuk tunas batang (Kumar dan Wareing, 1972).
Menurut Moorby (1978), stolon yang terbentuk belum
pasti akan berubah menjadi umbi karena bisa berubah tumbuh ke atas menjadi
batang. Pembentukan umbi dimulai di daerah di bawah stolon apikal dengan
pembengkakan ruas pertama (Plaisted, 1975), yaitu pada sel-sel parenkhima
jaringan floem dalam dan luar (Reeve dkk., 1973; Burton, 1981).Fase itu
dinamakan fase inisiasi umbi. Dijelaskan oleh Levy (1978) bahwa saat inisiasi
umbi merupakan faktor pentingdalam penentuan hasil, khususnya di daerah bersuhu
tinggi, yang karena suhutinggi, inisiasi umbi sering terhambat.
Menurut Harris (1978), Stolon kentang adalah pucuk
yang biasanya tumbuh dari nodia paling pangkal di bawah permukaan tanah. Stolon
tersebut merupakan pucuk diagetropik dengan internodia yang panjang, berbentuk
seperti kail pada ujungnya dan susunan daunnya
membentuk spiral dengan jarak tertentu. Pada dasar batang utama tanaman kentang akan tumbuh akar dan stolon. Pada
bagian akar terdapat percabangan membentuk rambut-rambut akar fungsi untuk
penyerapan zat hara. Stolon yang beruas pada bagian ujung akan membengkak
membentuk umbi namun ada stolon yang tumbuh menjadi tanaman baru. Seluruh
stolon tidak dapat membentuk umbi. Stolon yang tidak tertutup tanah akan
berkembang menjadi batang vertikal yang ditumbuhi daun-daun. Menurut Moorby (1978), stolon yang
terbentuk belum pasti akan berubah menjadi umbi karena bisa berubah tumbuh ke
atas menjadi batang. Pembentukan umbi dimulai di daerah di bawah stolon apikal
dengan pembengkakan ruas pertama (Plaisted, 1975), yaitu pada sel-sel
parenkhima jaringan floem dalam dan luar (Reeve dkk., 1973; Burton,
1981).Fase itu dinamakan fase inisiasi umbi. Dijelaskan oleh Levy (1978) bahwa
saat inisiasi umbi merupakan faktor penting dalam penentuan hasil, khususnya di
daerah bersuhu tinggi, yang karena suhu tinggi, inisiasi umbi sering terhambat.
Menurut Rubazky dan Yamaguchi (1998), tanaman kentang yang dihasilkan secara aseksual (tunas) dari umbi memiliki
akar serabut dengan percabangan halus, agak dangkal, dan akar adventif berserat
yang menyebar sedangkan tanaman yang tumbuh dari biji membentuk akar tunggang
ramping dengan akar lateral.Tanaman kentang dari biji lebih
kuat perakarannya daripada dengan cara tunas. Mungkin itu yg menyebabkan petani
lebih banyak menanam kentang dengan menggunakan biji.
Tanaman binahong adalah tanaman asli yang berasal
dari Amerika Selatan yang disebut juga Anredera cordifolia (Ten) Steenis.Binahong
merupakan tumbuhan menjalar yang berumur panjang (perenial) dan panjangnya bisa
mencapai ± 5m.Tanaman ini tumbuh baik di cuaca tropis dan sub-tropis (Pink,
2004).
Klasifikasi tanaman Binahong menurut Mus (2008) :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio :
Spermetophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Subkelas :
Hammelidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
Spesies :
Anredera sp
Tanaman binahong memiliki
bentuk daun tunggal, daun bertangkai pendek, susunannya berseling, berwarna
hijau, berbentuk jantung, panjangnya 5-10 cm dan lebar 3-7 cm, helaian daun
tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi daun rata, permukaan daun licin,
dan daunnya bisa dimakan. Batang dari tanaman binahong lunak, berbentuk
silindris, saling membelit, permukaan halus, dan berwarna merah. Bentuk
bunganya majemuk rimpang, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota
berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan dan panjang
helai mahkota 0,5-1 cm serta berbau harum. Bentuk dari akarnya adalah akar
rimpang dan berdaging lunak.
Reproduksi vegetative pada
tanaman binahong dapat dilakukan secara alami dan buatan.Reproduksi vegetative
alami terjadi menurut sifat pembawaan tumbuhan itu sendiri.Pada tanaman
binahong, reproduksi vegetative secara alami menggunakan akar rimpang dan
stolon (geragih).Sedangkan vegetative buatan pada tanaman binahong dapat
dilakukan melalui stek batang.
Menurut Lawrence (1960) tanaman stroberi
diklasifikasikan ke dalam :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub
divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Familly : Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria sp.
Susunan tubuh tanaman stroberi terdiri dari akar,
batang, stolon, daun, bunga, buah, dan biji.Akar pada stroberi dewasa merupakan
akar adventif yang menggantikan fungsi dari akar primer. Akar primer pada
stroberiyang merupakan akartunggang tidak berkembang dan akan mati. Akar adventif
muncul dari ruas-ruasbatang (Edmond et. al., 1979).Daun tanaman stroberi
tersusun pada tangkai yang berukuranagak panjang.Tangkai daun tanaman berbentuk
bulat serta seluruhpermukaannya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus.Helai daun
bersusun tiga(trifolia), dengan bagian tepi daun bergerigi, permukaan daun
berwarna hijau danmempunyai berstruktur tipis. Daun dapat bertahan hidup selama
1-3 bulan, dankemudian daun akan kering dan mati. Bentuk, warna danketebalan
daun beragam, dipengaruhi oleh kultivar dan faktor lingkungan sepertipanjang
hari, intensitas cahaya dan temperatur (Rukmana, 1998).
Menurut Gunawan (2003) internode pada tanaman
stroberi sangat pendeksehingga jarak daun yang satu dengan yang lainnya sangat
kecil dan memberipenampakan seperti rumpun tanpa batang.Batang utama dan daun
yang tersusunrapat disebut crown.
Bunga stroberi tersusun dalam malai (cluster) dan
merupakan bungahermaprodit. Dalam satu individu bunga terdapat lima atau lebih
sepal yangberwarna hijau, lima atau lebih petal yang berwarna putih, sejumlah
stamen dan sejumlah pistil
yang menempel pada satu reseptakel yang membesar (Edmond et al.,
1979; Gunawan, 2003).Bunga primer adalah bunga yang pertamakali mekar pada
setiap malai,kemudian disusul oleh bunga-bunga lainnya.Penyerbukan bunga
dibantu olehserangga (lebah) dan angin (Rukmana, 1998).
Edmond et al. (1979) dan Gunawan (2003) menyatakan
bahwa buahstroberi yang berwarna merah sebenarnya adalah reseptakel yang
membesar,sedangkan buah sejatinya yang berasal dari ovul berkembang menjadi
buah keringdengan biji keras yang disebut achene. Menurut Ashari (1995), buah
yang muncul dari bunga primer mempunyai ukuranpaling besar, diikuti oleh buah
yang muncul dari bunga sekunder, tersier dankuartener.
Biji stroberi berukuran kecil, pada setiap buah
menghasilkan banyak biji.Biji berukuran kecil terletak di antara daging
buah.Pada skala penelitian ataupemuliaan tanaman biji merupakan alat
perbanyakan tanaman secara generatif.
Batang tanaman stroberi beruas-ruas pendek,
bertekstur lunak, tidak berkayu, dan berbuku-buku.Batang ini tersembunyi di
antara tangkai-tangkai daun stroberi.Batangtanaman banyak mengandung air (herbaceous),
tertutupi oleh pelepah daun,sehingga seolah-olah tampak seperti rumpun tanpa
batang.Buku-buku batang yang tertutup oleh sisi daun mempunyai kuncup
(gemma).Kuncup ketiak dapat tumbuh menjadi anakan atau stolon. Stolon akan
tumbuh memanjang dan menghasilkan beberapa calon tanaman baru. Tanaman stroberi
menghasilkan tiga jenis tunas, yaitu tunas yang tumbuh menjadi tajuk yang
disebut crown, tunas yang berkembang menjadi tunas memanjang yang disebut
runner, dan tunas yang membentuk tandan bunga. ((Edmond et al., 1979)
Reproduksi vegetative alami pada tanaman stroberi
dilakukan melalui stolon. Stolon adalah perpanjangan tunas yang tumbuh
horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar) yang merupakan organ
perbanyakan vegetative. Pada stolon terdapat ruas-ruas yang dapat mencapai 30
cm. Pada ruas terdapat tunas/pucuk aksilar yang dilindungi oleh bractea yang
berkembang menjadi anakan-anakan stroberi.Anakan ini membentuk akar pada saat
pucuk membentuk daun trifoliate. Anakan yang terbentuk dari stolon adalah
anakan vegetative yang karakter dan sifatnya akan sama dengan induknya. Stolon
yang tumbuh segera dipotong atau dipisahkan dari rumpun induk sebagai bahan
tanaman (bibit).Bibit yang berasal dari stolon disebut geragih atau
runners.Tunas danakar stolon tumbuh membentuk generasi (tanaman) baru. Stolon
yang tumbuhmandiri dapat segera dipotong atau dipisahkan dari rumpun induk sebagai
bahantanaman (bibit).Bibit yang berasal dari stolon disebut geragih atau
runners.Masa pertumbuhan vegetatif membentuk daun-daun baru setiap 8-12 haridan
bertahan 1-3 bulan kemudian kering.
Klasifikasi Tanaman Melati Air :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Alismataceae
Genus : Echinodorus
Spesies : Echinodorus
palaefolius
Tanaman melati air
merupakan tanaman air yang tinggi tanamannya dapat mecapai 2 meter.Tanaman ini
memiliki daun berbentuk jantung dengan susunan daun melengkung, ujung daun
membulat, pangkal daun berlekuk, dan tepi daun rata.Batang tanaman melati air
berbentuk silindris dan berwarna hijau.Tanaman ini memiliki bunga berwarna
putih dan sangat suka dengan air karena habitatnya di tempat yang berair, namun
tanaman ini tidak memiliki buah.
Bunga melati air berwarna
putih dan muncul sepanjang waktu.Bunga inilah yang digunakan untuk
perbanyakan.Setelah mekar dan keluar tunasnya, kemudian keluar daun.Daun ini
lalu dipotong dan ditancapkan ke media tanam.Satu pucuk bisa berisi 3
tunas. Bisa langsung ditanam sekaligus, bisa pula dipecah satu-satu. tetapi harus diingat, kadar stres melati air
cukup tinggi. Bila ingin memecah bunga, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.
Saat tanaman ini stress daun akan hangus atau kering. Daun yang stres ini
sebaiknya dipotong agar daun lainnya masih bisa berkembang dan bagus tampilannya. (Soerianegara, I, & A. Indrawan, 1978).
Klasifikasi Tanaman Kersen menurut Tjitrosoepomo
(1991) :
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Divisi :
Spermatophyta (Tumbuhan biji)
Anak Divisi :
Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Kelas : Dicotyledoneae (Tumbuhan
dikotil)
Anak Kelas :
Dialypetalae
Bangsa :
Malvales / Columniferae
Suku :
Elaeocarpaceae
Genus :
Muntingia
Spesies :
Muntingia calabura L.
Tanaman kersen merupakan tanaman yang dapat tumbuh
dan berbuah dengan cepat sepanjang tahun.Buah kersen terasa sedikit lengket di
tangan ketika dipetik. Buahnya berbentuk bulat berdiameter (1-1,25 cm), dengan warna
merah atau kadang-kadang kuning, kulitnya tipis dan halus. Apabila dimakan buah
ini berair dengan rasa yang sangat manis, memiliki aroma yang khas tetapi tidak
tajam, bijinya sangat halus dan berwarna kekuningan. Buah kersen biasa dimakan
langsung atau dimasak untuk campuran tart dan dibuat selai.
Reproduksi vegetative secara alami pada tanaman
kersen melalui tunas adventif. Tunas adventif merupakan tunas liar atau tunas
yang tumbuh selain dari apical dan ketiak daun.
Klasifikasi tanaman Lili Paris menurut Gunawan
(2003)
Kingdom : Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super divisi :
Sprematophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Liliaceae
Famili :
Anthericaceae
Genus :
Chlorophytum
Spsies : Chlorophytum
comosum
Reproduksi vegetative
alami pada lili paris yaitu dengan stolon. Lili paris dapat berkembang biak
tanpa bunga. Tanaman ini berkembang biak dengan batang yang memanjang/ menjulur
dan pada ujung batang yang menjulur tersebut terdapat tanaman kecil yang
identik dengan tanaman induk. Jika tanaman kecil ini berakar di tanah mereka tumbuh
menjadi identik seperti tanaman induknya.Reproduksi aseksual ini
membantu spesies ini bertahan dalam kondisi yang keras.Tipe dari perkembang
biakan ini membutuhkan sedikit energi.Keturunan yang dihasilkan oleh reproduksi
aseksual ini lebih matang dan tidak mudah dirugikan oleh kondisi yang keras.Perbungaanmembawaplanletdi
ujungcabang, yang akhirnyaterkulaidanmenyentuhtanah, mengembangkanakaradventif.
Batang(scapes) dariperbungaandisebut"stolons"
dalambeberapa sumber, tetapi
istilahinilebih tepatdigunakanuntukbatangyangtidak menanggungbunga, danmemiliki akardinode(Hickey, M.;Raja,
C, 2001)
Klasifikasi euphorbia menurut
Plantamor.com
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua
/ dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia milii
Cara perkembangbiakan
tanaman euphorbia secara vegetative alami adalah dengan tunas.Tunas tersebut muncul dari
celah mahkota bunga, berupa helaian daun, lama-lama tunas akan berkembang,
daunnya bertambah, sementara itu mahkota bunga akan mengering. Euphorbia reproduksi secara vegetatif alami menggunakan
propagul yang terbentuk pada cabang bunga Ketika propagul menyentuh tanah akan
membentuk akar dan menjadi individu baru. Bunga euphorbia
muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap
dompol terdiri atas
4-32 kuntum. Ada
empat bagian utama
bunga, yaitu mahkota
bunga semu, benang sari, putik dan bakal buah.
Klasifikasi cocor bebek
menurut Plantamor.com :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Saxifragales
Familia : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
Species : Kalanchoe pinnata (Lam.)
Pers.
Tanaman ini dapat bereproduksi secara generatif
(seksual) melalui biji dan dapat pula secara vegetatif (aseksual) dengan
membuat plantlet (bulbil atau gemmae) di sepanjang daunnya. Yang dimaksud
adalah kalus yang berkembang menjadi tunas yang dapat menghasilkan akar dan
selanjutnya tumbuh menjadi individu baru atau yang disebut plantlet. Daun
sukulen yang dimiliki oleh cocor bebek mempunyai kemampuan untuk membentuk akar
dan berkembang menjadi individu baru ketika dipisahkan dari tumbuhan
induknya.Penelitian-penelitian yang dilakukan untuk mempelajari reproduksi
vegetatif pada Kalanchoe ini kebanyakan dilakukan pada jenis Kalanchoe
daigremontiana.
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan presentasi yang dilakukan oleh
masing-masing kelompok, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Reproduksi
vegetative tanaman pisang secara alami melalui pembentukan tunas. Bibit tanaman pisang pada
umumnya diperbanyak secara vegetatif, yaitu dengan menggunanakan yang tumbuh
dari bonggol induknya. Bibit tanaman
pisang juga dapat diperoleh dari bonggol tanaman pisang yang dibelah-belah yang terdapat pada bonggol tersebut. Bibit yang diperoleh dari bonggol pisang yang dibelah-belah itu dikenal dengan nama
bibit bit, sedangkan bibit yang berupa anakan disebut sucker atau tunas
2. Kentang
melakukan reproduksi aseksual alami melalui umbi batangnya. Pertumbuhan
tanamankentang dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu (1) fase pertumbuhan
tunas(preemergence-emergence), (2) fase pertumbuhan brangkasan (haulm
growth),dan (3) fase pertumbuhan umbi (tuber growth).
3.
Pada tanaman
binahong, reproduksi vegetative secara alami menggunakan akar rimpang dan
stolon (geragih).
4.
Reproduksi vegetative alami pada tanaman
stroberi dilakukan melalui stolon. Stolon adalah perpanjangan tunas yang tumbuh
horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar) yang merupakan organ
perbanyakan vegetative. Pada stolon terdapat ruas-ruas yang dapat mencapai 30
cm. Pada ruas terdapat tunas/pucuk aksilar yang dilindungi oleh bractea yang
berkembang menjadi anakan-anakan stroberi. Anakan ini membentuk akar pada saat
pucuk membentuk daun trifoliate. Anakan yang terbentuk dari stolon adalah
anakan vegetative yang karakter dan sifatnya akan sama dengan induknya. Stolon
yang tumbuh segera dipotong atau dipisahkan dari rumpun induk sebagai bahan
tanaman (bibit). Bibit yang berasal dari stolon disebut geragih atau runners.
Tunas danakar stolon tumbuh membentuk generasi (tanaman) baru. Stolon yang
tumbuhmandiri dapat segera dipotong atau dipisahkan dari rumpun induk sebagai
bahantanaman (bibit). Bibit yang berasal dari stolon disebut geragih atau
runners.Masa pertumbuhan vegetatif membentuk daun-daun baru setiap 8-12 haridan
bertahan 1-3 bulan kemudian kering
5.
Reproduksi
vegetative alami pada tanaman melati air yaitu melaui tunas. Bunga melati air
berwarna putih dan muncul sepanjang waktu. Bunga inilah yang digunakan untuk
perbanyakan. Setelah mekar dan keluar tunasnya, kemudian keluar daun. Daun ini
lalu dipotong dan ditancapkan ke media tanam. Satu pucuk bisa berisi 3
tunas. Bisa langsung ditanam sekaligus, bisa pula dipecah satu-satu. tetapi harus diingat, kadar stres melati air
cukup tinggi. Bila ingin memecah bunga, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Saat
tanaman ini stress daun akan hangus atau kering. Daun yang stres ini sebaiknya
dipotong agar daun lainnya masih bisa berkembang dan bagus tampilannya.
6. Reproduksi
vegetative secara alami pada tanaman kersen melalui tunas adventif. Tunas
adventif tumbuh dari apical dan ketiak daun.
7.
Reproduksi
vegetative alami pada lili paris yaitu dengan stolon. Lili paris dapat
berkembang biak tanpa bunga. Tanaman ini berkembang biak dengan batang yang
memanjang/ menjulur dan pada ujung batang yang menjulur tersebut terdapat
tanaman kecil yang identik dengan tanaman induk. Jika tanaman kecil ini berakar
di tanah mereka tumbuh menjadi identik seperti tanaman induknya. Perbungaanmembawaplanletdi
ujungcabang, yang akhirnyaterkulaidanmenyentuhtanah, mengembangkanakaradventif.
Batang(scapes) dariperbungaandisebut"stolons"
dalambeberapa sumber, tetapi
istilahinilebih tepatdigunakanuntukbatangyangtidak menanggungbunga, danmemiliki akardinode.
8.
Cara
perkembangbiakan tanaman euphorbia secara vegetative alami adalah dengan tunas.
Tunas tersebut muncul dari
celah mahkota bunga, berupa helaian daun, lama-lama tunas akan berkembang,
daunnya bertambah, sementara itu mahkota bunga akan mengering. Euphorbia reproduksi secara vegetatif alami
menggunakan propagul yang terbentuk pada cabang bunga Ketika propagul menyentuh
tanah akan membentuk akar dan menjadi individu baru.
9.
Reproduksi
vegetative alami pada cocor bebek adalah dengan tunas adventifnya. secara
vegetatif (aseksual) dengan membuat plantlet (bulbil atau gemmae) di sepanjang
daunnya. Yang dimaksud adalah kalus yang berkembang menjadi tunas yang dapat
menghasilkan akar dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru atau yang
disebut plantlet. Daun sukulen yang dimiliki oleh cocor bebek mempunyai
kemampuan untuk membentuk akar dan berkembang menjadi individu baru ketika
dipisahkan dari tumbuhan induknya.
Penelitian-penelitian yang dilakukan untuk mempelajari reproduksi
vegetatif pada Kalanchoe ini kebanyakan dilakukan pada jenis Kalanchoe
daigremontiana.